BAB
4
PERAN SEMANTIC
Dalam bab ini,
kita akan mampelajari tantang kalimat dan proposition disertai dengan beberpapa
pengertian dan contohnya. peran/tugas semantic, dimana terbagi menjadi valensi
nol, valensi satu dan valensi dua. Dan beberapa perubahan dalam valensy,
4.1. sentence
and proposition
Sebuah kalimat
berisi informasi-informasi yang jelas, tetapi informasi yang sama .
Dapat disajikan
dalam kalimat yang berbeda dan dalam bagian-bagian dari beberapa kalimat.
Proposition dapat di ketahui melalui adanya predikat dan Noun Phrases yang
bervariasi.
Melalui cara
lama / kuno, definisi kalimat adalah sesuatu yang mengekspresikan
gagasan-gagasan yang komplit. Tetapi kalimat itu lebih mudah dipahami daripada
gagasan-gagasan.
Bandingkan
ekspresi-ekspresi bahasa berikut:
1a. We walk in
the park.
1b. Our walk in
the park
1c. For us to
walk in the park
Kita dapat
mengatakan kalimat 1a Merupakan kalimat lengkap, dimulai dengan huruf besar dan
di akhiri dengan sebuah period / titik. Sedangkan 1b dan 1c bukan kalimat
lengkap. Tetapi 1a, 1b, 1c mengandung isi semantic yang sama, hubungan yang
sama terhadap perbuatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih pada waktu
yang sama. Yang membedakan ketiga kalimat ini adalah susunan kalimat /
grammatical. Kalimat 1a membuat sebuah pernyataan /statement. Sedangkan 1b dan
1c adalah bagian dari pernyataan/statement.
Contoh:
We enjoy our
walk in the park.
It’s not too
late for us to walk in the park.
Perbedaan umum
diantara ketiga ekspresi ini adalah We , our, dan us merupakan contoh maslah
dari grammar/ tata bahasa bukan semantics/meaning.
Kandungan
semantic yang di berikan oleh ketiga ekspresi ini adalah sebuah proposition. Sebuah proposition dapat
diekspresikan dalam kalimat yang berbeda.
2a. Helen put on
a sweater.
2b. Helen put a
sweater on.
2a dan 2b
terdiri dari kalimat bahasa inggris yang berbeda, tetapi 2a dan 2b menyampaikan
pesan yang sama. Mereka mengekspresikan proposition yang sama.
3a. Richard
wrote a report.
3b. Richard is
the one who wrote the report.
3c. The report
was written by Richard.
3d. The report
is what Richard wrote.
Kita mungkin
mengatakan bahwa keempat kalimat tersebut mengekspresikan single/satu
proposition. Tetapi mereka berbeda dalam Focus. 3b dan 3c memberikan penegasan
kepada Richard. 3d menegaskan pada the report. Dan 3a tidak memiliki fokus yang
jelas. Di dalam proposition, tidak memiliki focus; dalam sebuah kalimat mungkin
memberikan focus seperti pada contoh diatas.
4. Richard wrote
a report and Helen did, too.
Kalimat ini
memiliki dua proposotions, ( 1. Richard wrote a report 2. Helen wrote a report).
Deskripsi dari
suatu kalimat adalah a syntactic analysis. Deskripsi dari suatu proposition
adalah a semantic analysis.
Ada sedikit cara
yang berbeda menganalisis syntactic, tetapi pada umumnya fungsi kalimat ini
dikenal sebagai: subject, predicate, object, complement dan adverbial.
Contoh kalimat
dan cara menganalisa propositon.
The old man
drinks a hot coffee.
Contoh
propositiondari kalimat di atas:
1. The man is
old
2. The coffee is
hot.
3. He drinks it.
Jadi proposition
terdiri dari satu unit kata kerja dan satu atau lebih unit nominal.
4.2 peran
Semantic
Setiap kalimat -
setiap proposisi - memiliki satu predikat dan
merujuk ke ekspresi , atau argumen . artinya dari predikat sebagian
ditentukan oleh berapa banyak argumen itu mungkin
miliki dan apa
peranan yang dimiliki argumen tersebut.
For example:
A window broke,
A rope broke, A plate broke
Semuanya
mengandung makna kata kerja dan satu argumen. Kata tersebut identik dengan
peristiwa dan dalam segi bahasa mungkin memiliki kata kerja yang berbeda untuk
mengekpresikannya.
A window broke,
A rope broke, A plate broke
Dalam kalimat
diatas memiliki peran yang sama , hubungan yang sama dengan kerja jeda Sintaksis ini bisa disebut subjek , tetapi istilah yang
terlalu umum untuk analisis semantik. Kami menyebutnya peran ini yang
terpengaruh. Sebuah ekspresi mengacu pada peran yang mengabarkan terkena
tindakan yang dilakukan oleh verb , apa yang berubah atau dipengaruhi oleh
tindakan ini .
Pelajari istilah
ini: Tom broke a window, Dick broke a rope, and Harry broke a plate.
Kalimat ini menjelaskan tindakan yang sama untuk Window , rope, and a plate dikalimat diatas.
Kata benda
Window , rope, and a plate adalah sintaksis obyek dari kata kerja tetapi dalam
analisis
semantik mereka masih memiliki peran yang terkena dampak. Merujuk
ekspresi Tom ,
Dick dan Harry memiliki peran sebagai pelaku. Dalam kalimat apapun mereka adalah bagian yang dimainkan oleh
ekspresi yang memberitahukan tentang siapa atau apa instigates tindakan dari
kata kerja , dan menyebabkan mempengaruhi tindakan ini pada beberapa entitas
lain , yang terkena .
Berbeda predikat
– kata kerja, kata sifat , preposisi – dapat dijelaskan sesuai dengan jumlah
tindakan, atau argumen , yang dapat terjadi dengan mereka dan peran argumen ini
memiliki . jumlah argumen dan bahwa predikat telah disebut valensi predikat .
Teori valensi adalah deskripsi Potensi semantik predikat dalam hal jumlah dan
jenis argumentasi yang bisa terjadi dengan mereka . Beberapa predikat ,
memiliki variabel valensi :
misalnya: in A
window broke have valency of one
in Tom broke a
window have valency of two
Mari kita
mempertimbangkan kalimat-kalimat berikut :
It is snowing,
My brother snores, Chris is making an omelet, Agnes is writing her mother a
letter.
Masing-masing
empat kalimat lebih panjang dari yang sebelumnya karena
memiliki lebih
argumen dan juga memiliki perbedaan valensi. Masing-masing , valensi nol , satu, dua dan tiga dan
masing-masing dari seluruh kelompok predikat .
4.2.1 Valency
Zero
7 . It is
snowing
Kalimat di atas
memiliki kata kerja snow , dan subjek it , tetapi it tidak mengacu apapun.
Kalimat itu memiliki subjek karena bahasa Inggris membutuhkan subjek , tetapi hal
tersebut tidak sesuai dengan proposisi yang mendasarinya . Kita mengatakan snow
yang merupakan kata kerja zero - argumen . Kalimat zero-argumen yang lain
sebagai berikut:
11 . It’s
raining
12. It sleeted
(yesterday)
13. It has been
thundering (in the west)
Inggris
membutuhkan it dengan weather verb seperti rain, snow, sleet, thunder, tetapi
tidak mengacu pada apa pun . Kata kerja tersebut merupakan beberapa contoh
dalam bahasa yang tidak memerlukan rujukan untuk disebutkan dalam kalimat. Kata
kerja dan aspek harus diperlihatkan (rains, rained; is snowing, has been
snowing ) dan indikasi waktu dan tempat dapat ditambahkan (yesterday, in the
west, etc) tapi kalimat yang lengkap tanpa sesuatu yang dirujukkan.
Berikut adalah
kalimat yang sama dengan weather adjectives sebagai predikat:
14. It’s windy
(today)
15. It was rainy
(all last month)
Kata sifat
tersebut tidak banyak. Kita mungkin mewakili proposisi yang mendasari kalimat 7
dan 14 dengan cara ini , menjaga pikiran bahwa infleksi bukan bagian dari proposisi
:
4.2.2 Valency
One
8 My brother
snores.
Kata kerja
intransitif yaitu penjelasan satu predikat. Mereka mempunyai sebuah subjek tapi
tidak memerlukan predikat. Seperti pada contoh di atas, banyak kata kerja
seperti “snores”.
16 The dog is
sleeping.
17 Larry
laughed.
18 The earth
rotates (on its axis).
19 Grandfather
died (last week)
20 A volcano
erupted.
21 The cake fell
Pada contoh no
16-18, kata kerja “sleep”, “laugh”, “rotate” mengungkapkan tindakan yang
dilakukan “the dog”, “Larry”, dan “the earth”. Jadi setiap penjelasan tersebut
mengenai seorang “aktor” yang melaksanakan sebuah “tindakan”.
Sedangkan pada
contoh no 19-21, masing-masing aktor yaitu “grandfather”, “volcano”, dan “the
cake” melakukan sesuatu dan masing-masing kata kerjanya menceritakan apa yang
mereka lakukan, tapi kata kerja ini tidak seperti kata kerja pada contoh no
16-18. Tapi kata kerja itu (die, erupt, fall) menyatakan sebuah
kejadian/peristiwa.
22. This soup is
cold.
23. Terry is
impatient.
24. Henrietta
waas rather reckless.
25. The bottle
is empty.
Pada contoh no
22-25, tidak ada kata kerja yang mengungkapkan tindakan/perubahan yang dinamis,
kalimat itu menggambarkan keadaan sebenarnya. Kita boleh menggunakan perbedaan
seperti: cold, empty, tall, heavy, blond dan kata sifat lain dalam bentuk yang
objektif, artinya orang-orang pada umumnya setuju jika kata-kata tersebut
secara akurat digunakan pada waktu dan tempat yang khusus. Impatient, careless,
clever, thoughtful, pretty, tiresome dan lainnya termasuk penilaian subjective,
mereka digunakan ketika orang setuju atau tidak. Dalam sebuah kalimat, tema dan
identitas dapat di balik untuk membentuk kalimat yang membedakan fokusnya.
Cth :
Eddy Eckstein is
the village idiot.
Cora and Willis
are the class leaders.
4.2.3 Valency
two
Dibagian ini,
sebuah kata kerja membutuhkan 2 hal, yaitu subjek dan objek. Mereka tidak bisa
berdiri hanya dengan subjek semata tanpa adanya objek. Kata kerja itu harus ada
keterangan antara siapa yang melakukan dan apa yang dikenai tindakan. Sebagai
contoh :Kata “membuat”, kita tidak bisa hanya berkata “Sayamembuat” atau “Paijomembuat” tanpa ada
objek yang dikenai tindakan.
Ada beberapa
macam dalam valency two ini,
1. Agactaff
(Agent-Action-Affected)
Agent disini
berarti pelaku, kemudian Action adalah tindakan dan Affected adalah yang
dipengaruhi oleh tindakan (hanyadipengaruhi). Contohnya “Tumini membunuh
semut”,disini semut dipengaruhi oleh tindakan yang dilakukan Tumini yaitu
membunuh. Semut masih tetap semut hanya saja telah dibunuh. Intinya adalah
tindakannya tidak membuat sesuatu yang baru.
2. Agacteff
(Agent-Action-Effect)
Action disini
bukan hanya tindakan yang hanya mempengaruhi, tetepi membuat sesuatu yang baru
(menghasilkan sesuatu). Contohnya “Tikus menggali sebuah lubang”, Tindakan menggali disini bukan
mempengaruhi lubang, tetapi membuat sesuatu yaitu lubang.
3. Agectip
(Agent-Action-Place)
Pengaruh dari
action disini adalah berpindah tempat. Contohnya “Suprapti menyebrang jalan”
nah Suprapti berpindah tempat karena tindakan yang dialakukan yaitu menyebrang.
4. Ting T Ted
(Affecting-Affect-Affected)
Affecting adalah
subjek yang mempengaruhi dengan sebuah tindakan yaitu affect, kemudian yang
dipengaruhi adalah objek. Contohnya “Udin mengganggu semua orang”, Udin disini mempengaruhi objek
yaitu semua orang dengan tindakannya mengganggu.
5. Ted T Ting
(Affected-Affect-Affecting)
Ini adalah
kebalikan dari nomor 4, Subjek adalah yang dipengaruhi oleh tindakan objek.
Contohnya “Kambing marah dengan Cempe”, Kambing disini maraha kibat tindakan yang dilakukan Cempe.
6. TLA
(Theme-Link-Associate)
Theme sama
dengan subjek dan Associate sama dengan objek, yang membedakan adalah Link
(penghubung). Link disini mempunyai banyak arti yaitu penghubung sesuatu,
penghubung tempat, penghubung waktu, penghubung ikatan social dan penghubung
ukuran atau takaran.
a. Penghubung
sesuatu, contohnya “Cempe mirip dengan Wedus”, kata mirip disini adalah link
b. Penghubung
tempat, contohnya “Gedung Graha adalah bagian utara dari IAIN Surakarta”, kata
bagian selatan adalah link
c. Penghubung
waktu, contohnya “Kuliah Semantic dilaksanakan pada pukul 8.40”, kata padapukul
adalah link
d. Penghubung
ikatan social, contohnya “Bika adalah adiknya Didit”, kata adiknya adalah link
e. Penghubung
ukuran atau takaran, contohnya “Eko berbobot 100kg”, kata berbobot adalah link
4.3 Beberapa
perubahan dalam valensi
Kalimat itu
tidak harus penuh. Kalimat informative, kurang ketika hanya memiliki sedikit
argumen, tetapi kalimat itu masih sah dan makna dari penulisan itu tidak berubah.
Contoh: Agenes wrote her mother a letter, ini mungkin dihilangkan salah satu
menjadi Agnes wrote a letter atau Agnes wrote (to) her mother atau justru
keduanya dan menjadi Agnes wrote.
Beberapa
predikat dapat digunakan dalam kalimat yang mempunyai dua argumen, contoh: Tom
broke the window dan The window broke. Disini ada 4 kelompok yang berbeda
66 The car needs
a new battery
67a we ate lunch
(in the kitchen)
67b we ate (in
the kitchen)
68a Maureen
bathed the baby (in the tub)
68b Maureen
bathed (in the tub)
69a I rolled the ball (down the street)
69b The ball
rolled (down the street)
Predikat
seperti” need” (66) selalu mempunyai dua argumen. Konteks di mana sebuah ucapan
"The car needs" dapat diterima, tapi jarang terjadi. Kata kerja
tertentu, need, use, want, dll harus memiliki dua argumen.
Kata kerja eat
berbeda. Membandingkan 67a dan 67b. Kita lihat 67a informasinya lebih spesifik
daripada 67b, tetapi makna eat tetap sama. Predikat eat tindakannya mengacu
pada dua argumen, yaitu: jika kamu makan dan kamu makan sesuatu. Tapi dalam
Bahasa Inggris kita dapat menggunakan predikat eat tanpa menyebutkan apa yang
dimakan.
Mempertimbangkan kalimat 68a dan 68b: 68b itu
menyampaikan informasi bahwa Maureen mandi sendiri. Predikat tertentu, akan
muncul tanpa objek, seperti bathe,reflexsif, self-directed. Kalimat 68a jelas
mempunyai dua argumen: Maaureen, the actor, dan the baby, the affected. Dalam
kalimat 68b Maureen mempunyai 2 peran, sebagai actor dan affected, karena
Maureen yang memandikan dan Maureen yang dimandikan. Predikat seperti choke,
drown, dan suffocate bersifat problematic. Contoh:
70a Harvey
drowned his mother-in-law
70b Harvey
drowned
Harvey dan
mother-in-law jelas terkena dampak sebagai predikat. Itu tergantung pada apakah
Harvey bunuh diri karena sengaja tenggelam atau tenggelam tanpa sengaja. Mana
yang terjadi, informasi itu bukanlah kalimat.
Perhatikan
dengan beberapa predikat lain kita harus menggunakan reflexsive pronoun,
reflexsive pronoun adalah kata ganti yang digunakan untuk menyatakan bahwa
subject (berupa orang atau hewan) menerima aksi dari verb (reciprocal action)
pada suatu clause atau kalimat. Untuk menunjukkan arti refleksif: I hurt
myself, They introduced themselves. Kalimat
Maureen bathed herself ini tidak memberikan informasi yang lebih pendek
dari Maureen bathed. Bahasa yang paling dekat dengan Bahasa Inggris menggunakan
reflexsive pronoun.
Kalimat 69a dan 69b, kita akan berfikir bahwa
predikatnya adalah roll yang mempunyai dua perbedaan, meskipun terkait
makna dalam dua kalimat itu. Kalimat itu mempunyai structure
Agent-Action-Affected dan Affected-Action. Jika kita baca kalimat 69a yang
menunjukan makna sesungguhnya dari roll dan kalimat 69b mirip dengan passive
version dari 69a.
Atau sebalinya kita berkata bahwa 69b makna
yang benar dari roll. Lalu predikat 69a mempunyai makna causative: saya
penyebab bola menggelinding atau membuat
bola menggelinding.
Pada setiap tingkatan, bahasa yang paling
dekat adalah English-German yang menggunakan konstruksi reflesive dalam
equivalen dari The ball rolls, The window breaks, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar